10 IELTS VOCABULARY Tentang THE WRITTEN WORD

Artikel ini membahas kosa kata IELTS tentang tulisan serta pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan pengaruh kata-kata tertulis dalam komunikasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda.

Ketika mempersiapkan diri untuk ujian IELTS, salah satu kunci keberhasilan adalah menguasai kosa kata yang tepat. Salah satu area yang sering diabaikan dalam persiapan IELTS adalah kosa kata terkait dengan the written word, atau kata-kata yang digunakan dalam konteks tulisan.

Artikel ini akan membahas pentingnya memahami kosa kata yang berkaitan dengan the written word, serta memberikan beberapa tips untuk menguasainya.

Mengapa Penting Menguasai Kosa Kata The Written Word?

IELTS, atau International English Language Testing System, adalah ujian yang mengukur kemampuan berbahasa Inggris dalam empat keterampilan utama: mendengar, membaca, menulis, dan berbicara. Mengingat pentingnya keterampilan menulis dan membaca dalam ujian ini, memahami kosa kata yang berkaitan dengan the written word akan membantu Anda mencapai skor yang lebih baik dalam kedua bagian tersebut.

Penguasaan kosa kata ini juga akan membantu Anda memahami lebih baik topik yang mungkin diangkat dalam ujian, serta memungkinkan Anda untuk mengekspresikan pemikiran dan gagasan dengan lebih jelas dan efektif dalam tulisan Anda.

Strategi Menguasai Kosa Kata The Written Word

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda menguasai kosa kata the written word untuk ujian IELTS:

  1. Membaca bahan berkualitas tinggi: Membaca bahan berkualitas tinggi seperti artikel, esai, dan buku dalam bahasa Inggris akan membantu Anda terbiasa dengan kosa kata yang umum digunakan dalam the written word. Jangan hanya fokus pada bacaan tentang topik yang Anda minati, tetapi juga luaskan cakupan bacaan Anda untuk mencakup berbagai topik dan genre.
  2. Buat daftar kosa kata: Sambil membaca, buatlah daftar kosa kata yang baru atau asing bagi Anda. Catat arti dari kata-kata tersebut dan cobalah untuk menggunakannya dalam kalimat sendiri. Ini akan membantu Anda mengingat dan memahami kata-kata tersebut dengan lebih baik.
  3. Latih menulis: Praktik menulis dalam berbagai format, seperti esai, laporan, dan surat, akan membantu Anda mengembangkan keterampilan dalam menggunakan kosa kata the written word. Dalam praktik menulis ini, coba gunakan kosa kata baru yang telah Anda pelajari agar lebih mudah mengingatnya.

IELTS VOCABULARY Tentang THE WRITTEN WORD

Berikut adalah 10 kosa kata IELTS tentang The Written Word yang sering muncul selama ujian IELTS, yang telah kami rangkum untuk Anda.

1. Advent (n.) – saat sesuatu mulai ada atau dikenal, biasanya menandai awal suatu peristiwa, era, atau perkembangan penting.
e.g.

  • The advent of the printing press revolutionized the distribution of the written word and made information more accessible.
    (Kedatangan mesin cetak merevolusi distribusi tulisan dan membuat informasi lebih mudah diakses.)
  • The advent of digital technology has changed the way we create, share, and consume the written word.
    (Kedatangan teknologi digital telah mengubah cara kita menciptakan, membagikan, dan mengonsumsi tulisan.)
  • The advent of social media platforms has provided new avenues for writers to connect with their audiences and share their work.
    (Kedatangan platform media sosial telah menyediakan jalur baru bagi penulis untuk terhubung dengan audiens mereka dan membagikan karya mereka.)
  • Many people eagerly anticipate the advent of the new book by their favorite author.
    (Banyak orang yang sangat menantikan kemunculan buku baru dari penulis favorit mereka.)
  • The advent of the internet has changed the way we communicate and access information.
    (Kemunculan internet telah mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi.)

2. Ambiguous (adj.) – memiliki beberapa arti yang mungkin, sehingga tidak jelas atau sulit dipahami.
e.g.

  • The author’s use of ambiguous language in the poem leaves the reader with many possible interpretations.
    (Penggunaan bahasa yang ambigu oleh penulis dalam puisi tersebut meninggalkan pembaca dengan banyak kemungkinan interpretasi.)
  • The meaning of the ancient text remains ambiguous due to the lack of context and understanding of the culture at that time.
    (Makna teks kuno tetap ambigu karena kurangnya konteks dan pemahaman tentang budaya pada saat itu.)
  • It is important to avoid ambiguous wording in legal documents to prevent misunderstandings and potential disputes.
    (Penting untuk menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu dalam dokumen hukum untuk mencegah salah paham dan potensi perselisihan.)

3. Connotation (n.) – makna tambahan atau emosional yang melekat pada suatu kata, selain dari makna dasar atau denotasinya.
e.g.

  • The word “home” has a warm and welcoming connotation, which makes it more emotionally charged than the word “house”.
    (Kata “rumah” memiliki konotasi yang hangat dan menyambut, yang membuatnya lebih bermuatan emosional daripada kata “rumah”.)
  • Writers often choose words with specific connotations to evoke certain emotions or reactions from their readers.
    (Penulis sering memilih kata-kata dengan konotasi tertentu untuk membangkitkan emosi atau reaksi tertentu dari pembaca mereka.)
  • Understanding the connotations of words in a text is essential for accurately interpreting the author’s intended meaning.
    (Memahami konotasi kata-kata dalam teks sangat penting untuk menginterpretasikan maksud penulis secara akurat.)

4. Decipher (v.) – proses memahami atau menginterpretasikan teks atau kode yang sulit dimengerti, biasanya dengan menguraikan simbol, huruf, atau kata-kata yang tersembunyi.
e.g.

  • The team of experts worked tirelessly to decipher the ancient manuscript and unlock its secrets.
    (Tim ahli bekerja tanpa henti untuk menyandikan naskah kuno dan membuka rahasianya.)
  • Cryptographers specialize in deciphering complex codes and ciphers to reveal hidden messages.
    (Ahli kriptografi mengkhususkan diri dalam menyandikan kode dan sandi yang kompleks untuk mengungkapkan pesan tersembunyi.)
  • Learning to decipher complex literary texts requires patience, attention to detail, and an understanding of various literary techniques.
    (Belajar untuk menyandikan teks-teks sastra yang kompleks memerlukan kesabaran, perhatian terhadap detail, dan pemahaman tentang berbagai teknik sastra.)

5. Denote (v.) – mengindikasikan atau menjadi tanda dari sesuatu, khususnya dalam konteks makna kata atau simbol.
e.g.

  • In written communication, an exclamation mark can denote excitement, surprise, or emphasis.
    (Dalam komunikasi tertulis, tanda seru dapat menunjukkan antusiasme, kejutan, atau penekanan.)
  • The author’s use of specific words and phrases denotes a particular tone or mood in the story.
    (Penggunaan kata-kata dan frasa tertentu oleh penulis menunjukkan nada atau suasana tertentu dalam cerita.)
  • In some languages, accents and diacritical marks are used to denote differences in pronunciation or meaning.
    (Dalam beberapa bahasa, aksen dan tanda diakritik digunakan untuk menunjukkan perbedaan dalam pengucapan atau makna.)

6. Illiterate (adj.) – berarti tidak dapat membaca atau menulis, biasanya karena kurangnya pendidikan atau pelatihan.
e.g.

  • Initiatives to combat illiteracy focus on providing access to education and promoting the importance of the written word.
    (Inisiatif untuk memerangi buta huruf berfokus pada penyediaan akses pendidikan dan mempromosikan pentingnya tulisan.)
  • Illiterate individuals often face challenges in accessing information, participating in society, and finding employment.
    (Individu buta huruf sering menghadapi tantangan dalam mengakses informasi, berpartisipasi dalam masyarakat, dan mencari pekerjaan.)
  • In the past, when the majority of the population was illiterate, storytelling played a crucial role in preserving history and culture.
    (Di masa lalu, ketika sebagian besar populasi buta huruf, bercerita memainkan peran penting dalam melestarikan sejarah dan budaya.)

7. Ingenious (adj.) – memiliki atau menunjukkan kecerdasan yang luar biasa, terutama dalam menciptakan solusi atau ide-ide kreatif dan inovatif.
e.g.

  • The writer’s ingenious use of metaphors and symbolism adds depth and complexity to the story.
    (Penggunaan metafora dan simbolisme yang cerdas oleh penulis menambah kedalaman dan kompleksitas cerita.)
  • The author crafted an ingenious plot twist that left readers questioning everything they thought they knew.
    (Penulis menciptakan plot twist yang cerdas yang membuat pembaca mempertanyakan segala sesuatu yang mereka pikir mereka tahu.)
  • The ingenious wordplay in the poem helps to convey the multiple layers of meaning within the text.
    (Permainan kata yang cerdas dalam puisi membantu menyampaikan berbagai lapisan makna dalam teks.)

8. Inscription (n.) – tulisan atau kata-kata yang terukir, dicetak, atau ditulis pada suatu benda, khususnya pada permukaan yang keras seperti batu atau logam.
e.g.

  • The archaeologists discovered an ancient inscription on the stone tablet, which provided valuable insights into the history of the region.
    (Para arkeolog menemukan inskripsi kuno pada prasasti batu, yang memberikan wawasan berharga tentang sejarah daerah tersebut.)
  • The inscription on the monument serves as a reminder of the sacrifices made by those who fought for freedom.
    (Inskripsi pada monumen tersebut berfungsi sebagai pengingat pengorbanan yang dilakukan oleh mereka yang berjuang demi kebebasan.)
  • The couple chose to have their wedding bands engraved with a meaningful inscription to commemorate their special day.
    (Pasangan itu memilih untuk mengukir cincin pernikahan mereka dengan inskripsi yang bermakna untuk memperingati hari spesial mereka.)
  • The historic building’s cornerstone features an inscription with the date of its construction and the names of the architects.
    (Batu penjuru bangunan bersejarah tersebut menampilkan inskripsi dengan tanggal pembangunannya dan nama-nama arsiteknya.)
  • The artist signed their work with a small inscription in the corner, adding a personal touch to the piece.
    (Seniman tersebut menandatangani karyanya dengan inskripsi kecil di sudut, menambahkan sentuhan pribadi pada karya tersebut.)

9. Phonetic (adj.) – berkaitan dengan suara dan pengucapan dalam bahasa, terutama dalam kaitannya dengan representasi simbol atau huruf dari suara yang diucapkan.
e.g.

  • The phonetic alphabet is used by pilots and air traffic controllers to ensure clear communication of letters and words.
    (Abjad fonetik digunakan oleh pilot dan pengendali lalu lintas udara untuk memastikan komunikasi huruf dan kata yang jelas.)
  • In linguistics, phonetic symbols are used to represent the specific sounds of a language, making it easier to study and compare different languages.
    (Dalam linguistik, simbol fonetik digunakan untuk mewakili suara spesifik dari suatu bahasa, sehingga lebih mudah untuk mempelajari dan membandingkan bahasa yang berbeda.)
  • Learning the phonetic pronunciation of words in a foreign language can be challenging, but it is essential for mastering the language.
    (Mempelajari pengucapan fonetik kata-kata dalam bahasa asing bisa menjadi tantangan, tetapi itu penting untuk menguasai bahasa tersebut.)

10. Symbolic (adj.) – sesuatu yang memiliki atau menggunakan simbol untuk mewakili ide, gagasan, atau kualitas tertentu, terutama dalam karya sastra atau seni.
e.g.

  • The author uses symbolic imagery to express deeper themes and emotions within the narrative.
    (Penulis menggunakan imajeri simbolis untuk mengungkapkan tema dan emosi yang lebih dalam dalam narasi.)
  • Many literary works contain symbolic elements that can be interpreted in various ways, depending on the reader’s perspective.
    (Banyak karya sastra yang mengandung unsur simbolis yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara, tergantung pada perspektif pembaca.)
  • The poem’s symbolic language invites readers to explore the complex relationships between nature, humanity, and the passage of time.
    (Bahasa simbolis dalam puisi mengajak pembaca untuk mengeksplorasi hubungan kompleks antara alam, kemanusiaan, dan perjalanan waktu.)

Menguasai kosa kata yang berkaitan dengan the written word adalah salah satu langkah penting untuk mencapai skor yang tinggi dalam ujian IELTS. Dengan menerapkan strategi yang telah disebutkan di atas, Anda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan ujian IELTS dan menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris Anda yang mengesankan.

Ingatlah, kunci keberhasilan dalam menguasai kosa kata adalah konsistensi dan ketekunan dalam belajar. Semakin banyak Anda membaca, menulis, dan berlatih menggunakan kosa kata yang berkaitan dengan the written word, semakin baik penguasaan Anda akan menjadi dalam waktu singkat.

Share it!
Mr. Khalid
Mr. Khalid

InggrisPRO merupakan wadah pembelajaran bahasa inggris serta menyediakan resource untuk mendukung pembelajaran bahasa inggris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.